Popular Posts
Jangan Sampai Salah! Inilah 4 Fakta Dasar Tipe Kepribadian MBTI yang Wajib Kamu Pahami
- Get link
- X
- Other Apps
- Get link
- X
- Other Apps
Labels
5 Cara Menghadapi Keluarga yang Toxic
via Resplash
Gadis itu berdiri dalam diam. Terpaku memandang bangunan rumah yang ada di depan matanya yang sendu. Wajahnya tegang, tak nampak senyuman tergambar di bibirnya. Sekalipun sudah tahunan rasanya sejak terakhir ia kembali ke sini.
Sambil tertunduk lesu, ia menghela nafas panjang dan mengusap butiran air yang berlinang di matanya.
Lalu ia memandang lengannya yang penuh dengan bekas luka. Luka yang ia dapatkan ketika ia masih kecil. Luka yang terus membekas dan tak akan pernah hilang.
Kemudian akhirnya, ia melangkahkan kakinya dengan enggan menuju rumah itu. Sambil mengumpulkan keberanian yang masih tersisa, ia menggenggam kenop pintu yang sudah sedikit usang itu, lalu membukanya.
Tapi satu hal yang ia tahu dengan pasti. Rumah ini tak pernah menjadi tempat pulang untuknya. Rumah ini tak pernah terasa hangat.
Rumah ini bukanlah rumah baginya.
...
Kita tak bisa memilih dilahirkan di keluarga yang seperti apa. Ada beberapa yang cukup beruntung terlahir di lingkungan keluarga yang hangat. Tapi, tak bisa dipungkiri, ada sebagian pula yang terlahir di lingkungan keluarga yang toxic.
Entah mengalami kekerasan fisik atau verbal. Secara sengaja, tak pernah dipenuhi kebutuhan dan hak yang layak sebagai seorang anak. Sehingga ia tak merasa dihargai dan disayangi oleh keluarganya.
Dirundung kesedihan yang begitu mendalam, akhirnya ia memilih untuk mencari kesenangan semu yang sementara. Kesenangan semu yang pada akhirnya akan menjerumuskannya ke dalam hal-hal yang tidak baik.
Adakah di antara kamu ada yang sedang mengalaminya?
Pertanyaan yang pasti muncul di benakmu adalah, "Lalu aku harus bagaimana?"
1. Terimalah keadaan yang ada.
Ini memang tidak mudah. Tapi jika kamu tidak belajar menerima keadaan, kamu akan mendendam, terus dihantui oleh rasa sakit, dan terus menyalahkan kondisi keluargamu.
Ketahuilah bahwa orangtua juga manusia. Mereka bisa berbuat kesalahan, berbuat khilaf, dan punya ego sendiri. Terkadang, mereka hanya menuruti emosi sesaat tanpa memikirkan dampak perbuatan mereka terhadap anaknya.
Kita juga tidak pernah tahu bagaimana masa lalu orangtua kita. Mungkin mereka juga mendapat perlakuan yang sama oleh orangtua mereka. Mungkin mereka juga punya luka batin yang masih belum sembuh.
Dan sadarilah bahwa pada zaman dulu, pendidikan tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik belumlah sebanyak sekarang.
Menjadi orangtua dan bagaimana mengasuh anak bukanlah sekedar pelajaran teori saja. Tapi butuh praktek secara terus-menerus. Seumur hidup.
Tidak ada orangtua yang sempurna.
2. Berceritalah kepada orang yang kamu percaya atau kepada tenaga profesional.
Bercerita akan membuatmu lega. Didengarkan dan dimengerti akan meringankan sedikit bebanmu. Orang yang kamu percaya atau para tenaga profesional akan memberikanmu dukungan yang kamu butuhkan. Mereka akan membantumu untuk menyembuhkan luka masa lalumu.
Ingatlah bahwa bercerita dan mencari bantuan sama sekali bukan suatu kelemahan.
3. Memaafkan dan melepaskan.
Memaafkan dan melepaskan ini demi dirimu sendiri. Karena hatimu berhak mendapatkan kedamaian. Dirimu sendiri berhak mendapatkan kebahagiaan.
Karena ketika kamu memaafkan, kamu akan sembuh. Dan ketika kamu melepaskan, kamu akan bertumbuh.
Kamu tidak bisa mengontrol segalanya.
Kamu memang tidak bisa mengontrol perilaku orang lain. Tapi kamu bisa mengontrol perilaku dirimu sendiri.
Alih-alih bergumul dengan masa lalu dan terus mengutuki apa yang sudah lewat, lebih baik kamu fokus pada dirimu sendiri di masa kini.
Tingkatkan kemampuan dirimu. Jadilah versi dirimu yang lebih baik lagi.
Lakukan apa yang bisa kamu lakukan sekarang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
5. Jangan lupa untuk terus berdoa.
Teruslah berdoa supaya kamu diberikan kedamaian, keikhlasan, ketabahan, dan kekuatan dalam menjalani ini semua.
Di saat kamu kehilangan harapan, ingatlah bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan kamu sekalipun.
...
Ini semua memang tidak mudah. Tapi tidak mudah, bukan berarti tidak bisa.
Semoga tulisan ini bisa membantu kalian semua yang sedang mengalaminya.
Aku percaya kamu kuat dan kamu pasti bisa.
Popular Posts
IQ Rendah itu Bodoh? Jangan Salah! Inilah 9 Tipe Kecerdasan Manusia Yang Perlu Kamu Tahu
- Get link
- X
- Other Apps
Jangan Sampai Salah! Inilah 4 Fakta Dasar Tipe Kepribadian MBTI yang Wajib Kamu Pahami
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment